Tentang Desa Kaki Langit
Ingin tahu lebih banyak tentang Desa Kaki Langit?
Silahkan baca halaman ini.
Visi
Membangun Pariwisata di dalam Masyarakat yang mandiri dan berbudaya.
Visi
- Membangun dan meningkatkan kesadaran Lingkungan
- Melindungi, menjaga dan melestarikan baik budaya, adat istiadat, flora dan fauna sebagai aset Desa wisata Kakilangit Mangunan.
- Melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan, pengawasan, perbaikan dan evaluasi.
- Meningkatkan Sumber Daya Manusia
- Mengembangkan potensi yang ada secara terpadu dan menyeluruh agar menjadi DTW yang handal.
- Mengupayakan peningkatan jumlah kunjungan dan lama kunjungan wisatawan di Desa Kabupaten Bantul.
Asal Usul Desa Mangunan
Dulu pedukuhan Mangunan merupakan bentangan hutan yang berada di atas bukit Kecamatan Dlingo Paling Barat, dan belum memungkinkan untuk dijadikan tempat tinggal. Sedangkan tumbuhan yang ada kemungkinan hanya tumbuhan semak- semak perdu, hamparan ilalang dan beberapa kayu yang pada waktu itu tidak berharga.
Kemudian sebagian masyarakat mencoba membuka lahan tersebut untuk pertanian. Salah satu contoh dari keturunan warga keturunan mbah Rajeg Wesi, sebagai cikal bakal Mangunan,berperan penting pada waktu Pedukuhan Mangunan di bedhah ( di buka ), kebanyakan warga menyebar ke arah barat di sekitar pedukuhan Cempluk, yang sekarang menjadi Desa wisata Tapak Tilas Sultan Agung.
Dari upaya bedah alas dan menggarap lahan tersebut maka perlahan hamparan ilalang tersebut menjadi sebuah lahan yang produktif dan semakin memakmurkan masyarakat Mangunan, dari pertanian,.. Kehidupan perubahan pencaharian dalam kurun waktu yang kurang jelas. Hasil pertanian dijual ke pasar terdekat pada waktu itu pasar Negoro (Beringharjo). Pasar yang lebih dekat yaitu pasar Kepek dan pasar “Tiban” di tepi jalan menuju jalan besar dengan jalan kaki.
Karena letak geografis Pedukuhan Mangunan yang berada di puncak ketinggian Kabupaten Bantul dan bisa dibilang susah air, maka pertanian sifatnya musiman dan hannya mengandalkan pengairan tadah hujan. Akhirnya masyarakat juga menggarap ladang non padi dengan palawija, salah satunya adalah ketela pohon. Dan akhirnya dijadikan tepung sebagai makanan cadangan selain beras, dan tepung ini diolah menjadi makana khas yang sampai sekarang menjadi olahan tradisional khas Mangunan, Yaitu Thiwul Ayu.
Selain bercocok tanam, Masyarakat Pedukuhan Mangunan juga ada yang berinovasi sebagai pengrajin. yang bertani karena kepemilikan tanah luas, sedangkan yang mencoba menjadi pengrajin karena tanah pertanian sedikit namun karena struktur tanah makin kehilangan kesuburan maka sebagian beralih ke pengrajin. Salah satunya adalah pembuatan bubut kayu dan aneka kerajinan Plaket.
Adapun dalam bidang kebudayaan adalah adanya kendurian upacara adat jawa seperti, Mitoni ( tingkeban ), Selapanan, Ruwatan, Kenduri Akbar dalam rangka hari besar islam, dan kirab budaya.
Informasi Geografis
Pedukuhan Mangunan terletak di Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul dan secara geografis terletak di Perbukitan sebelah barat Kecamatan Dlingo yang berbatasan dengan Desa Muntuk, Dlingo, Bantul.
Jarak Desa Wisata Kakilangit Mangunan dari Ibukota Kecamatan adalah 4 Km, 12 Km dari Ibukota Kabupaten dan 22 Km dari Ibu Kota Daerah Istimewa Yogyakarta.
Karena merupakan areal perbukitan dengan kondisi alam yang masih asri dan masih menjunjung tinggi adat istiadat serta kebudayaannya sehingga Pedukuhan Mangunan tidak hanya memiliki potensi di sektor kerajinan dan kesenian saja, akan tetapi Pedukuhan Mangunan juga memiliki potensi wisata alam dengan aneka flora dan fauna bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Pedukuhan Mangunan, serta dapat mengenal aneka macam Tanaman Obat Keluarga ( TOGA ) yang terdapat di pekarangan rumah warga. dan tidak ketinggalan Desa wisata Kakilangit Mangunan juga menawarkan aneka olahan lokal yang berbahan baku lokal pula. Seperti, Thiwul, Gathot, Ubi, Kelanan, Kipo, Selai Pisang Dll.
Lokasi Desa Wisata
Alamat: MANGUNAN DLINGO BANTUL D.I.YOGYAKARTA